Dari kejauhan ,nampak suaminya sedang tidur, engga bangun. Dari kedekatan tampak Istrinya engga tidur, sedang bangun. Dalam kesendirian yang engga mencekam, tapi engga mendekam, Santi, nama orang yang lagi diomongin, tetap engga tidur, ada pikiran dalam kepalanya, seperti akan memikirkan sesuatu yang dia tahu juga engga. jadi apaan ya?
Udara diluar yang dingin dingin engga empuk, tapi engga keras keras amat, merindingkan rambut rambut yang ada di kulit santi.
Santi berdiri, dikibas kibaskan rambutnya yang dibilang panjang engga, pendek juga panjang, ya... kaya gini lah..
Pipi santi keliatan ada jerawatnya kecil, seperti bekas dipencet, tapi engga keluar isinya, makanya jadi keliatan bengkak tanggung. Dia mengusap pipinya , kemudian diusap lagi beberapa kali, sepertinya gatel, bekas jerawatnya yang beberapa kali dipencet engga keluar isinya.
Suaminya masih belum bangun. Sumdasun, namanya. Orangnya jelek, tapi engga cakep cakep juga. Ya namnya juga jelek. kalo cakep pasti namanya bukan sumdasun, namanya Lamin Phytagarez...hehehe.
"Kang, kang Dasun...."
Santi memanggil seperti mengerang sambel, keras engga, kenceng juga iya.
Seperti terpanggil setan,Sumdasun bangkit, terbang tinggi. Melambai tangannya pada Santi.
Santi Ikut Terbang.
Dikepak kepak sayapnya, tapi..
Engga bisa terbang, cuma disitu aja. Sumdasun yang tadi terbang, ternyata cuma dibohongi penulis, Dia engga bangun, engga bangkit. Heheheheh....
Sumdasun berbaring tak mendengar, tetap aja tidur mendengkur seperti orang di cukur pake uap nasi dari magic jar.
No comments:
Post a Comment