KEGAGAHAN SEMU, KEKUASAAN MUTLAK

Jumpa lagi dalam obrolan kebiasaan dan perasaan.

Tentu banyak yang suka dengan tulisan ini?

Banyak mention di tweeter tentang tulisan saya dalam tulisan tulisan yang lalu.

Kekuasaan yang hakiki itu sulit, apalagi kekuasaan soal hak asuh motor yang jarang di cuci.
Saya masih sabar melihat kalau minjem motor engga di cuci tapi memberi uang bensin. Kalo engga sama sekali, kaya ibu yang lahiran anak, anaknya durhaka dan engga mau ngakuin kalo itu ibunya. Anak kurang susu Ultra.
Kekuasaan sering jadi perebutan buat orang orang yang kurang punya wibawa dan aktivitas dalam berkuasa. Maksud saya untuk apa kekuasaan kalau tidak digunakan buatan berkuasa dengan bijak. Apalagi dengan adil. Percuma rasanya punya makanan enak tapi engga punya lidah, bagaimana mau mengecap pedasnya balado terong yang pake cabe setan, kalo setannya aja engga ditelpon buat dateng menyemarakan Terong balado.

Biasa saja menjadi pemandangan digunung saat ada kabut dipagi pagi yang dingin. Menjadi tidak biasa kalau kabut yang datang disiang bolong, padahal bolongnya engga di belakang. Kalo dibelakang , pasti namanya Sundel Bolong. Apalagi rambutnya panjang, pasti beli sate seratus tusuk, yang jualan si Bokir dan bayarnya pakai daun...
Kabut Indah menjadi tidak indah kalo yang di luluri kabut tidak menerima keadaan dingin yang mencubit kulit, apalagi kulit yang dicubit abis luluran lumpur Lapindo Sidoarjo, Ini mengingatkan kita pada Daerah kelahiran Inul Daratista, Kenal kan??

Orang Besar itu haus kekuasaan, buat minum. Engga pake gelas . Pake hati.
Hati yang engga iklas bakalan jadi peminum kekuasaan paling dramatis didalam sejarah kekuasaan yang dimirum secara marathon. engga lama, pasti efeeck dari  minum kekuasaan engga sesuai dosisi itu adalah kerakusan pada gelasnya. gelasnya diminum. Gelas abis, Tekonya dijual buat beli gelas. Gelas abis karena produksi gelas sangat tergantung dari buruh yang dibayar duibawah UMR pada masa yang telah di lakukan.

Jadi Kegagahan dan kekuasaan dua sisi yang bukan berbentuk empat persegi Panjang. Lingkaran. saling sambung menyambung menjadi satu, itulah kemenangan semu. Kegagahan yang dalam hitungan waktu adalah Periode yang kan hilang, jika dalam hitungan jari tangan dalam hitungan kelingking akan hilang dalamkegelapan kabut yang semakinsiang semakin dark warna dan rasanya yang pahit ada manis manisnya.
Itulah Kegagahan yang semu. Itulah Kekuasaan yng mutlak akan ada dalam kesemauan dan keseganan pada keadaan yang tidak linier pada adab dan keberadaan adat istiadat

Burung yang terbang indah, menari dalam dekapan awan, bercerita pada waktu, akan turun kalau Gajah mada enggan makan kelapa.
Burung yang turun pernah kapok engga mau makan anggur kolesom, karena waktu memisahkan antara emosi rasa dan rasa yang emosi. Jadikan kegagahan menjadi kegigihan dan menanti rasa dalam meredam emosi yang tak pernah merasakan mabuk aroma kabut yang terkontaminasi dalam anggur kolesom yang didadar dalam olahan contoh yang teramat jauh dari asli bentuk dan tujuannya.

Mari jalin kegigihan dalam menyusuri keindahan kabut pagi dan kekuasaan semu menanti kedatangan kabut gelkap abadi yang nanti datang tak pernah janji apalagi undangan atau pesan WA.
Terima kasih.

No comments:

POSTING PALING POPULER

JIMINES AKAN DI PINANG MANCHESTER UNITED

Bomber  Wolverhampton Wanderers ,  Raul Jimenez , dikabarkan dalam waktu dekat bakal merapat ke  Manchester United . Raul Jimenez  tampil be...