Bermain dengan Google sudah barang tentu penuh dengan resiko yang kapan
saja bisa menimpa jika tak selalu berhati-hati. Hal ini pun akhirnya
menimpa saya, melalui akun Youtube yang selama ini telah berpenghasilan,
Google mengambil tindakan yang mengejutkan.
Akun utama saya di Youtube disuspended oleh Google, karena telah melanggar pedoman kebijakan Youtube. Sialnya, akun utama atau primary akun saya yang disuspend, yang otomatis, channel lainnya dalam akun tersebut pun tak bisa diakses, padahal tidak terkena suspend.
Pemberitahuan soal hukuman memang tidak tiba-tiba. Monetisasi akun saya tersebut sudah dinonaktifkan sejak pertengahan tahun. Karena keterbatasan pengetahuan, saya pikir, tidak akan terjadi apa-apa selagi saya tak mengupload video lainnya. Beberapa waktu sebelumnya akun serupa memang sempat dinonaktifkan sesaat, namun akhirnya aktif kembali.
Saat itu, saya dianggap menyalahi copywrite satu video. Namun setelah melakukan banding, saya menang dan video tersebut bisa saya monetisasi. Meski sudah terlanjur dinonaktifkan, akun itu kembali lagi seperti semula. Pelanggaran yang kedua ini, memang cukup berat karena menyalahi pedoman komunitas Youtube.
Setelah hampir setengah tahun tidak mengutak atik akun tersebut, tiba-tiba Selasa 20 Desember 2016 Google mengirim email bahwa email saya disuspend. Pemberitahuan Google ini berarti mencakup keseluruhan email, yang artinya saya tidak diperkenangkan mengakses produk Google lainnya menggunakan email tersebut.
Akun utama saya di Youtube disuspended oleh Google, karena telah melanggar pedoman kebijakan Youtube. Sialnya, akun utama atau primary akun saya yang disuspend, yang otomatis, channel lainnya dalam akun tersebut pun tak bisa diakses, padahal tidak terkena suspend.
Pemberitahuan soal hukuman memang tidak tiba-tiba. Monetisasi akun saya tersebut sudah dinonaktifkan sejak pertengahan tahun. Karena keterbatasan pengetahuan, saya pikir, tidak akan terjadi apa-apa selagi saya tak mengupload video lainnya. Beberapa waktu sebelumnya akun serupa memang sempat dinonaktifkan sesaat, namun akhirnya aktif kembali.
Saat itu, saya dianggap menyalahi copywrite satu video. Namun setelah melakukan banding, saya menang dan video tersebut bisa saya monetisasi. Meski sudah terlanjur dinonaktifkan, akun itu kembali lagi seperti semula. Pelanggaran yang kedua ini, memang cukup berat karena menyalahi pedoman komunitas Youtube.
Setelah hampir setengah tahun tidak mengutak atik akun tersebut, tiba-tiba Selasa 20 Desember 2016 Google mengirim email bahwa email saya disuspend. Pemberitahuan Google ini berarti mencakup keseluruhan email, yang artinya saya tidak diperkenangkan mengakses produk Google lainnya menggunakan email tersebut.
Setelah melakukan perbaikan dan komplain ke Google, email saya bisa
aktif kembali dengan bantuan verifikasi nomor telpon. Sayangnya, akun
Youtube saya yang tidak bisa. Saat tulisan ini saya buat, saya juga
telah mengajukan banding dengan Google, kemungkinan besar terjadi
kesalahan. Karena akun yang bersangkutan sudah tidak dimonetisasi, meski
videonya belum dihapus.
Sembari menunggu hasil banding, saya juga berusaha mencari jalan menyelamatkan channel lainnya. Awalnya saya berusaha mengubah akun primary, namun naas, karena untuk mengubah itu, kita harus masuk creator studio. Sementara itulah masalahnya, saya tak diperkenangkan masuk menggunakan email yang sama.
Setelah mempelajari lebih jauh masalah seperti ini, akhirnya saya dapat jalan keluar. Caranya dengan memindahkan kepemilikan channel tersebut ke email saya yang lainnya. Untung saja, saat membuat email untuk Youtube tersebut telah saya tautkan dengan email utama saya, sehingga jika terjadi masalah, saya juga dapat notifikasi di email utama.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan jika mengalami hal yang sama dengan kasus diatas. Akun utama disuspend, channel lainnya kita pindahkan.
- Pertama-tama klik Login di Youtube. Jika terdapat halaman seperti ini berikut, berarti akun Anda disuspend. Selanjutnya, klik Icon akun yang ada di pojok kanan atas lalu klik Akun Saya atau My Account.
- Setelah itu akan muncul halaman akun Google Anda secata keseluruhan. Kemudian klik kembali Icon Akun di pojok kanan atas, hingga muncul sejumlah channel yang Anda miliki. Pilih channel mana yang ingin Anda pindahkan. Jika memiliki lebih dari satu channel, maka prosesnya akan dilakukan berulang kali. Pada contoh ini, kita akan memindahkan channel Blogooblok. Klik channel tersebut.
- Jika telah dipilih, maka akan berubah seperti gambar berikut. Akun Blogooblok akan menjadi prioritas untuk dikelola. Akun primary atau default akan berada dibagain bawah. Selanjutnya, klik tombol Manage Account.
- Akan muncul gambar seperti berikut. Silahkan klik tombol Manage Permissions.
- Maka akan terlihat tampilan seperti berikut. Dimana disitu dijelaskan kalau akun Wisa Rahardi adalah Primary Owner alias pemilik utama. Dimana channel itulah yang telah disuspend. Kita hanya perlu mengklik icon tambah orang disudut kanan atas.
- Selanjutnya silahkan memasukkan akun email Anda yang lainnya di kotak isian, lalu pilih jenis kepemilikannya dibagian bawah. Jika ingin memindahkan dengan akses penuh maka pilih sebagai Owner. Setelah itu klik Invite. Anda juga bisa menambahkan email lainnya dengan jenis akses yang berbeda-beda atau sama.
- Jika berhasil maka tampilannya akan seperti berikut. Sudah ada dua akun yang bisa mengakses channel bersangkutan. Klik Done jika sudah yakin benar.
- Langkah selanjutnya, masuk ke browser lain yang sudah terbuka email yang diinvait. Dalam email tersebut akan ada pesan dari Google My Bussiness yang menyatakan Anda mendapatkan undangan untuk mengelola channel Youtube bersangkutan. Caranya tinggal mengklik Terima Undangan.
- Akan terbukan jendela baru. Anda hanya perlu mengklik tombol Terima.
- Setelah itu akan nampak halaman detail akun merek seperti berikut. Itu artinya Anda sudah punya akses masuk ke channel bersangkutan. Bisa mengklik lihat info akun umum dan memilih Youtube, atau bisa langsung membuka Youtube dan memilih masuk ke channel seperti biasa.
Proses diatas bisa dilakukan berulang kali, jika Anda memiliki banyak
channel dalam satu akun. Karena saya memiliki 9 channel Youtube, maka
proses diatas saya lakukan sebanyak 8 kali. Channel utama yang disuspend
tidak saya pindahkan, karena memang tidak akan bisa.
Satu-satunya harapan yang tersisa dari channel tersebut adalah keajaiban dan kemuliaan hati Mimin Google untuk mengembalikannya seperti semula. Awalnya, saya sudah pesimis dengan suspend tersebut, namun setelah memindahkan seluruh channel dan mengecek jumlah video dan penghasilannya. Saya akhirnya lega, karena tidak berubah sama sekali. Semuanya tetap sama saat berada diakun sebelumnya.
Satu-satunya harapan yang tersisa dari channel tersebut adalah keajaiban dan kemuliaan hati Mimin Google untuk mengembalikannya seperti semula. Awalnya, saya sudah pesimis dengan suspend tersebut, namun setelah memindahkan seluruh channel dan mengecek jumlah video dan penghasilannya. Saya akhirnya lega, karena tidak berubah sama sekali. Semuanya tetap sama saat berada diakun sebelumnya.
Monetisasi yang berada di akun sebelumnya juga ikut serta sehingga tak perlu melakukan settingan kembali.
Pelajaran dari kasus ini adalah:
- Jangan mencampur adukkan semua jenis video dalam satu akun. Apalagi video yang riskan terkena serangan dari komunitas Youtube. Video tersebut termasuk kekerasan, seksualitas, hal yang tidak pantas ditonton oleh anak dibawah umur dan sebagainya. Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan baca Pedoman Komunitas Youtube.
- Sebaiknya video yang punya resiko tinggi tersebut dibuatkan channel khusus, sehingga jika terkena suspend, hanya channel bersangkutan yang terkena dampaknya.
- Kalau bisa, tak usah mengisi video di channel utama, apalagi kalau video tersebut memiliki resiko yang besar. Sebaiknya, buat channel lain untuk mengisi atau mengelompokkan video sejenis. Karena jika akun utama yang disuspend, akibatnya bisa seperti kasus diatas.
- Jika sudah terlanjut terjadi seperti diatas, namun belum disuspend, lebih baik segera mengubah channel primary ke channel yang lebih aman terkena suspend.
- Lebih baik berkarya di Youtube dengan konten yang mendidik dan original. Akun saya yang disuspend sebenarnya sudah memiliki video hampir 100 dengan komposisi, 40 persen tutorial, 60 persen peristiwa kriminal, termasuk soal begal dan kejadian lainnya. Video kejadian inilah yang banyak mengalami teguran, karena mempertontonkan kekerasan. Penontonnya memang banyak, bahkan ada yang sampai 2 jutaan. Namun resikonya cukup besar dan harga iklannya juga rendah.
Ingat, jika sekali mendapat teguran, hal ini akan terus dicatat oleh
Youtube. Meski video yang kena sumpritan tersebut telah dihapus, masa
berkabungnya masih berlanjut, hingga benar-benar dinyatakan bersih. Jika
telah mendapat teguran, jangan mengulanginya berulang kali. Akibatnya
bisa seperti nasib akun saya diatas.
Meski ini adalah pengalaman pribadi, saya berharap hal ini tidak terjadi dengan teman-teman lainnya. Saya sengaja menceritakan ini agar menjadi pengalaman, bahwa tidak mudah menjadi kekasih Google terus menerus. Kita harus selalu waspada dan menyajikan karya yang terbaik. Karena video yang kita sebarkan, akan terus dilihat oleh orang. Maka sebarkanlah segala sesuatu yang bernilai positif.
Terus berkarya dan Jangan Lupa Bahagia!
Meski ini adalah pengalaman pribadi, saya berharap hal ini tidak terjadi dengan teman-teman lainnya. Saya sengaja menceritakan ini agar menjadi pengalaman, bahwa tidak mudah menjadi kekasih Google terus menerus. Kita harus selalu waspada dan menyajikan karya yang terbaik. Karena video yang kita sebarkan, akan terus dilihat oleh orang. Maka sebarkanlah segala sesuatu yang bernilai positif.
Terus berkarya dan Jangan Lupa Bahagia!
No comments:
Post a Comment