DIANTARA GELANTUNG KABEL KABEL

Kalau sedang berjalan diantara lalulitas yang ramai, dipinggiran kota yang belum begitu ramai. Kebisingan dan keindahan temaram hari, dinodai kelebat kelebat kabel kabel tak berkeindahan. Lupa rasanya dengan rasa apa yang ada, tapi hal itu cukup menganggu mata saat melihat keliling indah yang katanya sendu kalau dinikmati.

Bukan mau menggugat, tapi penata kota, tak cakap pula bila itu didiamkan saja. Hanya ingin agar komunikasi lancar, tapi keliap mata mamandang tidak diperhatikan. kota kota ramai, hilir kabut kendaraan, dibatengi atasnya dengan kelantung kabel memanjang tiada usai, bagai masalah yang berlarut larut.

Kalau hendak dirurut pasti ada usainya. Jika dipikir bahwa ini mata punya hak juga biuat melihat saat sore langit bersih tak ada penghalang apa apa. langit yang tak berdosa masa dihamili dengan kabel kabel yang beranak pinak antara kabel listrik dan telkom. Kini beranak dengan INDIHOME. Jika diniarkan nanti, tali temali pramuka akan berandil diatas langit dalam rangka bersaham dalam tali.

Memenang maju perlu korban. Namun kemajuan perlu dipikirkan, biar indah tak marah dengan lamat lamat hilang.

Mari ramaikan keindahan kota dengan pikiran ingin indah dimata, indah pula di kota,