Tak terhitung sudah berapa kali Lionel Messi menunjukkan mukjizatnya. Namun, seperti halnya manusia, ia tetap memiliki kelemahan. Salah satunya ketika bertandang menghadapi kesebelasan asal Italia.
Messi mulai mendapatkan kesempatan di tim utama Barcelona pada musim 2003/04. Sejak saat itu, ia telah bermain dalam 629 pertandingan di semua level kompetisi dan mencetak 546 gol dan 210 assist.
Catatan di atas membuktikan betapa mengerikannya Messi di depan gawang lawan. Jumlah gol dan assist-nya yang tak masuk akal menjelaskan bahwa ia bisa saja memilih: mencetak gol atau memberikan umpan bagi rekan setimnya di depan gawang lawan.
Namun, seperti ciptaan Tuhan yang lain, Messi bukanlah dewa. Kadang, ia harus berurusan dengan nasib yang tak selamanya berpihak kepadanya. Terutama ketika berada di dalam kotak penalti lawan.
Taruhlah Chelsea. Selama berkostum Barcelona, Messi telah delapan kali bersua kesebelasan asal Inggris tersebut di Stamford Bridge. Namun, bagi Messi, delapan pertemuan tersebut ibarat takdir yang menghukumnya untuk tak pulang dengan status pemenang.
Dalam delapan pertemuan tersebut, ia tak tampil apik. Selama periode tersebut, ia hanya mampu membukukan 29 percobaan ke gawang Chelsea. Masalah terbesarnya: ia tidak mampu mencetak satu gol ke gawang The Blues.
Bencana Messi berakhir di Liga Champions musim ini. Menerima umpan matang Andres Iniesta pada menit ke-75, ia akhirnya mampu mencetak gol perdananya di Stamford Bridge. Lebih dari itu, kutukannya resmi berakhir.
Selebrasi Lionel Messi. (Foto:REUTERS/Albert Gea)
Apa yang dialami oleh Messi dengan Chelsea hampir serupa dengan yang ia alami ketika menghadapi kesebelasan Italia di markasnya. Bedanya hanya sedikit, ia mampu menciptakan gol selama bertanding di Italia.
Dalam sembilan pertandingan menghadapi kesebelasan asal Italia di kandangnya, pemain asal Argentina tersebut hanya mampu mencetak dua gol. Dua gol itu terjadi ketika ia menghadapi Milan pada November 2011 dan Oktober 2013.
Kesebelasan asal Italia pertama yang dihadapi oleh Messi adalah Udinese pada September 2005 lalu. Meski laga tersebut berakhir dengan kemenangan Barcelona 0-2, Messi sama sekali tak berkontribusi atas terjadinya gol.
Selain Udinese, Messi juga tak mampu mencetak gol ketika melakoni laga di kandang Inter Milan dan Juventus. Jika ditotal, ia gagal mencetak gol di kandang kesebelasan-kesebelasan itu selama 390 menit.
Apakah kutukan Messi di Italia bakal berlanjut dalam laga ini? Tak ada yang tahu kecuali Tuhan dan Messi sendiri.
No comments:
Post a Comment